Wednesday, February 17, 2010

Gigabit Ethernet Converter

A. Pengantar
Sekarang ini media Fiber Optic (FO) sudah sangat banyak digunakan oleh ISP, perlu kita ketahui bahwa tidak semua perangkat memiliki interface yang mendukung FO. Untuk mengatasi hal ini maka dibutuhkan converter dari media FO ke Ethernet dan sebaliknya. Converter yang digunakan disini adalah produknya Litech.

picture15

Secara teknis perangkat ini memiliki spesifikasi :
Standar protocol : IEEE802.3Z/AB 1000Base-T/SX/LX.
Transfer rate : electrical interface : 1000Mbps, Fiber interface : 1.25Gbps.
Interface : satu interface UTP RJ-45, satu interface SC.
Operation mode : full duplex atau half duplex.

B. Instalasi
Interface yang digunakan ada dua yaitu RG-45 dan Fiber, untuk RG-45 sebaiknya menggunakan CAT5 dan CAT6. Untuk fiber menggunakan koneksi cross yaitu “TX-RX” “RX-TX” hal ini perlu diperhatikan jangan sampai terbalik posisinya karena apabila salah maka link tidak jalan. Berikut adalah gambaran skema koneksi.
picture24

C. Trouble Shooting
Hal yang perlu diketahui adalah bahwa transfer rate antara interface fiber dan interface disisi converter (network card, hub, switch) harus sama yaitu 10Mbps-10Mbps, 100Mbps-100Mbps, 1000Mbps-1000Mbps. Apabila kondisi diatas tidak sama maka yang terjadi adalah bahwa link FO ke converter tetap jalan, tapi dari sisi converter tidak bisa melakukan koneksi.

D. peringatan
Jangan pernah melihat port TX (transceiver) ketika media sedang running karena bisa membuat kerusakan pada mata.

sumber : blog.binusian.org

Pengenalan Fiber Optik

A. Pengantar
Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit.  Media transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio. Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.
Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas, jarak sekitar (300 – 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar fleksibel.
picture1
Gambar struktur dasar fiber optic

B. Aksesoris Fiber Optic
Dalam jaringan telekomunikasi khususnya fiber optik banyak menggunkan aksesoris, diantaranya adalah :
Pemasangan Fiber Optic (Fiber Optic Assemblies):
Terdiri atas connector, pigtail, dan patch cord.
Connector adalah ujung dari fiber optic, jenisnya banyak sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
picture2
Gambar Connector Fiber Optic

Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.
picture3 
Gambar pigtail

Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau dikenal juga dengan optic jumper.
picture4
Gambar patch cord

Wall-Mount
Wall-mount adalah terminasi  fiber optic yang menempel di dinding.

picture5
Gambar Wall-Mount

Optical Termination Box (OTB)
Optical Termination Box (OTB) adalah terminasi fiber optic yang ada pada rak atau boks.
picture6
Gambar OTB


Joint Closure
Joint Closure adalah titik sambung dari fiber optic.
picture7
Gambar Joint Closure

High Distribution Cabinet
High Distribution Cabinet adalah rak tempat terminasi fiber optic .
picture8
Gambar High Distribution Cabinet

C. Testing (OTDR dan Power Meter)
Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
OTDR  merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu fiber optic pada domain waktu. Beberapa parameter yang dapat diukur pada OTDR adalah :
  • Jarak : Titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
  • Loss  : Loss untuk masing-masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
  • Atenuasi : Atenuasi dari serat dalam suatu link.
  • Refleksi : Besar refleksi (return loss) dari suatu event.
Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari monitor OTDR. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari salah satu ujung.

picture9
Gambar OTDR

Power Meter
Power meter dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optic baik saat instalasi (uji akhir) atau pemeliharaan. Penggunaan power meter harus berada pada kedua ujung kabel fiber optic.
picture10
Gambar Power Meter

D. Splicing (Fusion Splicer)
Proses penyambungan/ splicing terdiri dari beberapa langkah kerja berikut :
a.  Stripping/ pengupasan lapisan coating ujung fiber optic dengan stripper
b.  Membersihkan ujung fiber optic
c.  Perataan ujung fiber optic dengan cleaver
d.  Meletakkan ujung-ujung fiber optic pada V-groove alat sambung dan pelurusannya oleh  
     alat sambung.
e.  Peleburan dan perekatan ujung fiber optic menggunakan pancaran listrik dari elektroda
f.   Analisa hasil sambungan
g.  Pemberian pelindung dan penyimpanan sambungan
picture11
Gambar Fusion Splicer


sumber blog.binusian.org