Sunday, October 18, 2009

OpAmp (Operasional Amplifier)

OpAmp (Operasional Amplifiers) pada hakekatnya merupakan sejenis IC. Di dalamnya terdapat suatu rangkaian elektronik yang terdiri atas beberapa transistor, resistor dan atau dioda. Jikalau kepada IC jenis ini ditambahkan suatu jenis rangkaian, masukkan dan suatu jenis rangkaian umpan balik, maka IC ini dapat dipakai untuk mengerjakan berbagai operasi matematika, seperti menjumlah, mengurangi, membagi, mengali, mengintegrasi, dsb. Oleh karena itu IC jenis ini dinamakan penguat operasi atau operasional amplifier, disingkat OpAmp. Namun demikian OpAmp dapat pula dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya sebagai penguat audio, pengatur nada, osilator atau pembangkit gelombang, sensor circuit, dsb. OpAmp banyak disukai karena faktor penguatannya besar (100.000 kali).
Prinsip DasarSuatu amplifier dapat dikatagorikan operasional jika memenuhi tiga karakteristik utama, yakni:
  1. Very high gain (200.000 kali)
  2. Very high input impedance
  3. Very low output impedance
  OpAmp umumnya terdiri atas tiga stage atau amplifier yang dirangkai secara cascade. Ketiga stage itu masing-masing:
  1. Differensitial amplifier
  2. Voltage amplifier
  3. Output amplifier
Differential amplifier memiliki respon frekuensi yang sangat lebar dan input impedance yang sangat tinggi. Voltage amplifier memberikan penguatan yang sangat tinggi dan output amplifier memberikan output impedance yang sangat rendah sehingga dapat mengeluarkan arus listrik yang besar terhadap beban.


Konfigurasi
Tidak seperti amplifier konvesional, OpAmp mempunyai dua terminal masukkan, yakni: inverting input dan noninverting input yang masing-masing ditandai dengan "+" dan "-".

 
1.  Inverting Konfiguration
Jika signal dimasukkan di antara terminal inverting input dan bumi sementara terminal noninverting input dibumikan maka signal keluaran akan berlawanan fasa dengan signal masukkan.


2. Noninverting Konfiguration
   Sebaliknya jika signal dimasukkan di antara terminal noninverting input dan bumi sementara terminal inverting input dibumikan maka signal keluaran sefasa dengan signal masukkan.




Faktor Penguatan (Gain Factor)
Faktor penguatan OpAmp boleh dikatan sepenuhnya ditentukan oleh ratio R1 terhadap R2 dalam rangkaian feedback.

 






Contoh 1:
Jika R1 = 100k; R2 = 1k, maka penguatannya sama dengan 100:1. (100 kali).
Contoh 2:
Jika R1 = 1k; R2 = 1k, maka penguatannya sama dengan 1:1. (1 kali).

Jika pada contoh 1 diberi signal input 0,01 volt maka signal outputnya 100 x 0,001 volt. Jika pada contoh 2 diberi signal input yang sama seperti pada contoh 1 yaitu 0,01 volt, maka signal outputnya sama dengan 1 x 0,001 volt = 0,01 volt atau dengan kata lain tidak ada penguatan. Signal input = signal output)

Jenis/Type OpAmp



Ada banyak jenis OpAmp, namun yang umum dijual di pasaran adalah OpAmp 741.
OpAmp type 741 dijual dengan dua tampilan, yakni silinder dan DIL (Dial In Line). Yang berbentuk silinder berkaki 8 pin, sedangkan yang berbentuk DIL ada yang berkaki 8 pin, namun ada juga yang berkaki 14 pin. Nomor pin untuk 8 kaki dan 14 kaki: Pin 1 (3) + Pin 5 (9) untuk penyetelan 0 volt.
Pin 2 (4) untuk inverting input.Pin 3 (5) untuk noninverting input. Pin 4 (6) untuk ground atau tegangan negatif. Pin 6 (10) terminal keluaran (output).
Pin 7 (11) untuk tegangan positif. Nomor pin dalam kurung untuk DIL 14 kaki.











Aplikasi
OpAmp banyak dimanfaatkan dalam peralatan-peralatan elektronik sebagai penguat, sensor dan masih banyak lagi. Pada halaman-halaman selanjutnya akan dikemukakan beberapa proyek yang dapat dibangun dengan OpAmp type 741 atau yang sejenis.


Alat pencampur audio 3 kanal
Harga mixer audio di pasaran berkiran ratusan sampai jutaan. Tetapi dengan hanya merogoh uang Rp 50.000 dari kocek, Anda sudah dapat memiliki audio mixer sendiri baik untuk hobby maupun untuk mencari penghasilan tambahan. Alat ini dapat dikerjakan baik oleh mereka yang telah berpengalaman di bidang elektronik maupun pemula karena proses pembuatannya relatif mudah. Anda tinggal merangkaikan komponen sesuai gambar dan selesai.
Jantung alat mixer audio ini adalah IC type LM 3900 yang 4 buah OpAmp yang dapat dibeli di toko-toko penjual komponen elektronik. Komponen pendukung lainnya seperti resistor atau hambatan (fix/variable), kondensor yang harganya sudah tercantum dalam diagram juga mudah dicari dan murah. Untuk merangkaikannya mudah yaitu dengan menghubungkan seluruh komponen sesuai diagram. Komponen dapat dipasang pada papan rangkai (circuit board) yang juga mudah didapat dan murah. Alat ini dapat bekerja dengan sumber tenaga listrik DC listrik DC 4-15 volt (baterai/adaptor). Artinya alat mixer audio inidapat bekerja dengan sumber tegangan dari 4 sampai 15 volt. Jika Anda telah memiliki adaptor 6 volt/7,5 volt sudah cukup untuk mengoperasikannya. Atau jika akan digunakan di lapangan cukup dengan baterai 9 volt. Amat praktis!
Sebagaimana terlihat pada gambar LM 3900 berisi 4 buah OpAmp A1, A2, A3, A4. Tiga OpAmp A1, A2, A3 dikerjakan sebagai preamp atau penguat kedua atau buffer bagi A1, A2, A3.
P1, P2, P3 berfungsi sebagai volume untuk masing-masing preamp A1, A2, A3.
P4, P5, P6, berfungsi sebagai pengatur gain masing-masing preamp A1, A2, A3.
P7 berfungsi sebagai pengatur gain hasil campuran dari preamp A1, A2, A3.
S1, S2, S3 berfungsi sebagai saklar ON/OFF masing-masing preamp.


Cara penyetelan:
Letakkan P7 pada posisi 3/4 puran. Setelah itu letakan P1,2,3,4,5,6 pada posisi minimum. Hubungkan output A4 dengan power amplifier yang Anda miliki. Sambungkan baterai atau adaptor dengan rangkaian mixer audio ini. Masukkan output casset deck atau microphone pada input A1. Perlahan-lahan putar P1 ke arah maksimum sampai diperoleh bunyi terkeras tapi tidak pecah. Setelah itu putar perlahan-lahan P4 ke arah maksimum sampai diperoleh bunyi terkeras tetapi tidak pecah. Proses yang sama dilakukan pada input A2, A3. Jangan lupa pada waktu penyetelan S123 dalam posisi terbuka (Posisi ON). Setelah penyetelan selesai, P456 jangan diubah lagi kecuali P123 yang berfungsi sebagai volume.
Output mixer audio ini dapat dihubungkan ke alat rekam lain seperti tape recorder, cassete recorder, komputer dan masih banyak lagi. Selain itu, dengan 2 LM 3900 Anda sudah dapat memiliki audio mixer 6 kanal. Cukup untuk membangun studio sederhana dan terima order.
Pengoperasian mixer audio akan lebih optimal jika dilengkapi dengan pengatur nada tinggi-rendah (tone control). Komponen pengatur nada terdiri dari 1 OpAmp 741 single atau diambil dari LM 3900 dan beberapa komponen pendukung lainnya seperti resistor (fix/variabele) dan condensor yang harga-harga dapat Anda lihat pada diagram. P2 berfungsi sebagai pengatur nada tinggi (treble). Jika P2 digeser atau diputar ke atas (maksimum), maka nada-nada tinggi ditonjolkan. Sebaliknya jika P2 berada di bawah (minimum) nada tinggi diturunkan atau dikurangi.
P3 berfungsi sebagai pengatur nada rendah (bass) yang cara kerjanya sama dengan P2. Pengatur nada dipasang/disisipkan di antara output mixer dan input di depannya.



Saturday, October 17, 2009

Motherboard Pengusung USB 3.0 Pertama


Baru setengah tahun USB 3.0 diumumkan penggunaannya dan sekarang sudah ada motherboard yang mengusung teknologi USB 3.0 ini. Asus P6X58 Premium adalah motherboard pertama yang mempunyai 2 buah koneksi USB 3.0 di dalamnya dimana kecepatan transfer seri 3.0 ini bisa mencapai 4,8 Gbps. Motherboard ini mendukung Core 17 CPUs, 6x slot DDR3, 3 slot PCI-Express 2.0 dan satu lagi yang menjadi pusat perhatian adalah sudah menggunakan SATA 3.0 yang menjanjikan kecepatan mencapai 6 Gbps. Dengan fitur yang mewah dan segudang ini, Asus P6X58 menjadi salah satu motherboard kelas premium yang dimiliki ASUS saat ini.


otakku.com

Sistem Audio Standar ICE (In Car Entertainmnet)

Sistem audio ICE merupakan tata suara yang banyak dipakai oleh banyak pencinta acara-acara TV dan aplikasi hiburan lainya. Standar baku dalam rangkaian ICE adalah head unit, amplifier, sejumlah speaker dan beberapa perangkat audio tambahan lainnya, seperti subwoofer dan kapasitor bank. Dalam instalasi sistem ICE, sejumlah peranti berteknologi tinggi digunakan, untuk menambah tenaga dan daya, sehingga fasilitas sarana hiburan itu dapat terjelma. Inilah tiga bagian utama sistem audio baku beserta sejumlah istilah yang perlu diketahui.

1. Head Unit
Sebutan populer untuk perangkat utama audio, yang bisa saja berupa gabungan dari DVD player, radio, perlengkapan komunikasi, dan fungsi lainnya. Pendeknya sistem ICE tak bakal berjalan bila tak memiliki peranti ini. Pada head unit ini pula biasanya sejumlah fungsi dapat diperintahkan untuk bekerja. Mulai dari mengaktifkan fungsi audio-visual, menyimpan memori, hingga mengatur alur suara, semuanya dikendalikan dari piranti ini. Gampangnya, head unit adalah otak dari sistem audio yang biasanya terletak di dasbor. Dalam head unit umumnya terdapat fasilitas auto blank skip (pencari gelombang, trek CD, atau program lainnya), automatic volume control (panel volume), autostore the radio (penyimpan frekwensi radio), balance control (kontrol keseimbangan volume), dan lainnya.

2. Amplifier
Merupakan peranti yang berfungsi sebagai jembatan antara head unit dengan fungsi lainnya, khususnya speaker. Amplifier bertugas mengkombinasikan sejumlah tugas yang ada. Pada bagian ini, bisa saja ditambahkan crossover. Lagi-lagi penambahan peranti inilah yang membuat sistem audio dapat menghasilkan sesuatu yang lebih. Sinyal suara, frekwensi gelombang, pembagian channel, hingga penyebaran suara dilakukan oleh piranti ini. Tanpa amplifier, tidak mungkin didapat sistem audio yang memadai. Sumber suara yang berasal dari head unit misalnya, bisa saja keluar pada speaker. Namun, tanpa amplifier, hasilnya akan berupa suara standar. Dengan peran amplifier pula rangkaian ICE dapat terjelma.

3. Speaker
Speaker sesuai dengan maknanya berarti sebagai pengeras suara. Namun, dalam sistem audio, terdapat sejumlah jenis speaker yang terangkai hingga menghasilkan suara yang berkualitas. Seperti hendak mewakili suara yang dihasilkan, speaker juga terdiri dari jenis midrange speaker dan tweeter.

4. Unit Tambahan
Sub woofer
Banyak yang tidak puas dengan sistem pembuai telinga yang disediakan pabrik otomotif. Oleh karena itu, tak sedikit yang melakukan modifikasi terhadap sistem audio dan video kendaraannya demi memperoleh kepuasan maksimal. Salah satu yang banyak dimodifikasi adalah subwoofer. Hal ini dimaksudkan agar musik yang dihasilkan mampu menghasilkan kualitas suara sesuai keinginan. Namun, diperlukan ketelitian dalam memilih subwoofer yang akan digunakan. Sebab, setiap subwoofer memiliki karakter sendiri-sendiri. Oleh karena itu, akan lebih baik bila terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap subwoofer untuk mengungkapkan kemampuan dan kelemahannya, sehingga subwoofer tersebut bisa diketahui karakternya. Dan pilih subwoofer yang cocok untuk sistem ICE yang berukuran antara 10 – 12 inchi, tergantung dari kualitasnya masing-masing.
 
Power
Sebagai penunjang kekuatan audio, power amplifier dipasang untuk mengangkat kualitas suara yang diinginkan. Menurut Iyank, biasanya power amplifier untuk ICE, menggunakan power yang berkekuatan antara 2500 – 5000 watt tergantung dari kualitas power itu sendiri. Begitu juga dengan power monoblock, untuk menstabilkan dan mengangkat kualitas suara subwoofer. Dan untuk ICE, subwoofer yang dipakai berukuran 10 – 12 inchi.

Capasitor Bank
Berfungsi untuk menstabilkan sistem kelistrikan dalam mobil agar tidak drop. Menurut Iyank, biasanya untuk audio ICE, penggunaan kapasitor bank cukup yang berkapasitas 1 – 2,5 Farad. Tetapi besarnya kapasitor bank ini tergantung dari kualitasnya masing-masing.

OtoReview.com

Perangkat CCTV

Stand Alone DVR

Stand-Alone DVR’s adalah sebuah alat perekam yang sangat mudah digunakan, Dengan alat perekam ini memungkinkan Kamera CCTV anda bisa diakses atau di monitor dari mana saja di seluruh dunia dengan menggunakan kabel telpon, internet dan hand phone yang sudah support GPRS / 3G.

Beberapa model terbaru kamera CCTV dengan tambahan–fitur , motion dectection, remote viewing, MPEG-4 video format, sistem backup yang mudah baik itu ke USB, DVD, CD ROM dan bisa diakses lewat LAN & Ineternet .

Perekam CCTV ini terdiri dari 4 channel, 8 channel dan 16 channel yang merekan secara digital ke hardisk dengan menggunakan teknology motion detection dengan format MPEG-4.

PC based DVR merupakan alat perekam CCTV di komputer.,motherboard, LAN card, video board CPU Hard Drive, memory dan DVR board. DVR board akan menerima video dari kamera yang terpasang dengan bantuan DVR software dari DVR board tersebut.

Cara Kerja DVR dengan motion detection

DVR’s mendeteksi adanya pergerakan / motion dari video pixels seperti: tidak cukup cahaya, atau pergerakan suatu object. Karena ada perubahan pixel DVR, maka DVR memandangnya sebagai motion sehingga recording (misalnya kamera CCTV mini) akan segera dimulai. Disamping itu DVR’s mempunyai sistem yang saling berhubungan dengan setiap kamera misalnya yang tadi yaitu kamera CCTV mini.